IAWNews.com – Upaya meningkatkan kualitas sumber daya manusia Indonesia terus digencarkan melalui Program Pembangunan Keluarga, Kependudukan, dan Keluarga Berencana (Bangga Kencana). Kali ini, BKKBN bersama mitra kerja Komisi IX DPR RI menggelar Sosialisasi dan Komunikasi, Informasi, dan Edukasi (KIE) di Warkop Pelabuhan, Pontianak, Kalimantan Barat.
Dalam kegiatan yang berlangsung pada hari Sabtu (12/07/2025), hadir sejumlah tokoh kunci yang memaparkan peran vital keluarga dalam pembangunan nasional. Hadir sebagai pembicara utama :
- Nuryamin, S.T.P., M.M., selaku Kepala Perwakilan BKKBN Provinsi Kalbar
- Herkulana Farida, S.Gz., M.P.H., selaku Kepala Bidang Keluarga Berencana dan Kesejahteraan Keluarga Dinas BP2KBP3A Kota Pontianak
- H. Alifudin, S.E., M.M., selaku Anggota Komisi IX DPR RI

Dalam paparannya, H. Alifudin, S.E., M.M., menekankan pentingnya perubahan persepsi masyarakat terhadap peran BKKBN. “BKKBN bukan hanya soal kontrasepsi, tapi bagaimana merencanakan keluarga agar tidak terjadi stunting, membangun generasi yang cerdas, dan mewujudkan keluarga kuat yang menjadi dasar negara kuat”, ujarnya.
Selain itu H. Alifudin, S.E., M.M., juga menyoroti pentingnya edukasi sejak dini dalam perencanaan pernikahan hingga pasca kelahiran, agar pembangunan sumber daya manusia berjalan sejak dari lingkungan terkecil, yaitu keluarga.
Disampaikan oleh Nuryamin, S.T.P., M.M. bahwa pembangunan SDM telah menjadi prioritas nasional, dan kuncinya adalah pada kualitas keluarga. “Keluarga adalah fondasi pembentukan karakter bangsa. Di sanalah nilai-nilai moral, agama, dan kebangsaan ditanamkan”, tegasnya.
Diungkapkan pula oleh Nuryamin, S.T.P., M.M. bahwa strategi Bangga Kencana kini makin diarahkan ke lini lapangan agar implementasi program benar-benar menyentuh masyarakat hingga tingkat mikro.
Sementara itu, Herkulana Farida, S,Gz, M.P.H, menggarisbawahi bahwa pencegahan stunting harus dimulai sebelum gejala muncul. “Kita tidak hanya fokus pada anak yang sudah stunting, tapi mencegah agar kasus baru tidak muncul. Intervensi harus dilakukan sedini mungkin, terutama pada anak yang berat badannya stagnan atau kurang,” jelasnya.

Selain itu Herkulana Farida, S,Gz, M.P.H juga menyoroti peran penting ibu hamil dalam upaya ini. “Pemenuhan gizi berkualitas sejak kehamilan sangat krusial agar bayi lahir dengan berat dan panjang badan yang normal. Ini salah satu cara paling strategis mencegah stunting sejak dalam kandungan”, katanya.
Program Bangga Kencana tak hanya berdampak pada kesehatan keluarga, tetapi juga memberi kontribusi pada sektor ekonomi nasional. Keluarga yang sehat dan terencana akan melahirkan generasi produktif, mengurangi beban kesehatan masyarakat, dan meningkatkan efisiensi pembangunan.
Melalui sosialisasi ini, peserta mendapatkan materi edukasi dan dialog interaktif langsung dengan para ahli. Harapannya, informasi yang dibagikan dapat diteruskan ke komunitas masing-masing, mempercepat akselerasi pencapaian target pembangunan keluarga Indonesia. (sty)