Categories Nasional

Bangga Kencana Dorong Pencegahan Stunting dan Peningkatan Kualitas SDM di Bengkulu

IAWNews.com– Upaya meningkatkan kualitas sumber daya manusia (SDM) Indonesia tidak bisa dilepaskan dari tantangan besar di bidang kesehatan dan kependudukan. Salah satu persoalan mendesak adalah stunting, kondisi gagal tumbuh akibat kekurangan gizi kronis yang masih menjadi ancaman nyata bagi masa depan generasi muda.

Masalah ini menjadi sorotan utama dalam kegiatan Sosialisasi dan Komunikasi, Informasi, serta Edukasi (KIE) Program Bangga Kencana bersama Mitra Kerja, yang digelar pada Senin, 06 Oktober 2025, di Kecamatan Ujan Mas, Kabupaten Kepahiang, Provinsi Bengkulu.

Acara tersebut menghadirkan sejumlah narasumber penting, di antaranya Hj. Eko Kurnia Ninggsih selaku Anggota Komisi IX DPR RI; Edi Sofyan, S.E., M.M. selaku Penata Kependudukan dan Keluarga Berencana Ahli Madya Perwakilan BKKBN Provinsi Bengkulu; dan Sri Kurniaty, SKM, selaku Sekretaris DP2KBP3A Kabupaten Kepahiang.

Dalam paparannya, Hj. Eko Kurnia Ninggsih menegaskan bahwa stunting tidak hanya berdampak pada fisik anak, tetapi juga mempengaruhi kemampuan belajar, produktivitas, dan daya saing bangsa.

“Pernikahan usia dini menjadi salah satu penyebab stunting. Anak-anak yang menikah terlalu muda belum siap secara fisik dan mental, sehingga berisiko melahirkan anak dengan gizi buruk”, ujar Hj. Eko Kurnia Ninggsih.

Ditambahkan oleh Hj. Eko Kurnia Ninggsih, bahwa BKKBN kini tidak hanya dikenal sebagai lembaga “keluarga berencana” semata, tetapi telah berevolusi menjadi institusi yang berfokus pada pembangunan keluarga berkualitas melalui program Bangga Kencana (Pembangunan Keluarga, Kependudukan, dan Keluarga Berencana).

Program Bangga Kencana merupakan langkah strategis pemerintah dalam membangun keluarga yang sehat, sejahtera, dan tangguh. Menurut Edi Sofyan, program ini kini menekankan pentingnya pemeriksaan kesehatan calon pengantin untuk mencegah risiko gizi buruk dan stunting sejak awal kehidupan.

“Calon pengantin perlu dicek kesehatannya agar siap secara fisik dan mental. Perencanaan kehamilan harus dilakukan dengan bijak melalui program KB, supaya anak yang lahir tumbuh sehat dan berkualitas”, terang Edi Sofyan.

Selain itu Edi Sofyan juga mengingatkan pentingnya prinsip “4 Terlalu”, yakni terlalu muda, terlalu tua, terlalu sering, dan terlalu banyak dalam konteks kehamilan. “Kehamilan yang terlalu muda atau tua bisa berisiko tinggi, begitu pula jika jarak antar anak terlalu dekat. Idealnya tiga hingga empat tahun”, imbuhnya.

Sementara itu, Sri Kurniaty, SKM menyoroti peran penting keluarga dalam membentuk generasi yang sehat dan bahagia. Ia menegaskan bahwa keluarga kecil dengan dua anak bukan hanya ideal secara ekonomi, tetapi juga memungkinkan orang tua memberikan perhatian penuh terhadap tumbuh kembang anak.

“Keluarga harmonis berawal dari komunikasi yang baik dan perencanaan yang matang. BKKBN merekomendasikan usia ideal menikah 21 tahun bagi perempuan dan 25 tahun bagi laki-laki”, jelas Sri Kurniaty.

Diungkapkan pula oleh Sri Kurniaty bahwa Kabupaten Kepahiang masih menghadapi tantangan serius, dengan angka stunting yang mencapai 24,9 persen. Namun, pemerintah daerah telah berkomitmen kuat menekan angka tersebut melalui rencana aksi daerah dengan target zero stunting.

Selain itu, Sri Kurniaty menambahkan bahwa Pemkab Kepahiang telah menetapkan peraturan daerah untuk menekan angka pernikahan anak, sebagai bagian dari strategi pembangunan kependudukan dan keluarga berencana.

Kegiatan sosialisasi ini menjadi momentum penting bagi sinergi antara BKKBN, DPR RI, dan pemerintah daerah dalam mempercepat upaya peningkatan kualitas SDM di Bengkulu. Program Bangga Kencana tidak hanya bicara soal pengendalian penduduk, tetapi juga bagaimana membangun keluarga sebagai unit terkecil pembangunan bangsa.

Melalui edukasi, pendampingan keluarga, serta perencanaan kehidupan berkelanjutan, diharapkan generasi muda Indonesia khususnya di Bengkulu dapat tumbuh sehat, cerdas, dan produktif, menuju cita-cita besar Generasi Emas 2045.

Bangga Kencana (Pembangunan Keluarga, Kependudukan, dan Keluarga Berencana) merupakan program strategis Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) yang berfokus pada :

– Peningkatan kualitas keluarga dan ketahanan keluarga;

– Pengendalian laju pertumbuhan penduduk;

– Pencegahan pernikahan anak dan stunting;

– Mewujudkan penduduk tumbuh seimbang untuk mendukung pembangunan berkelanjutan.

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

You May Also Like