IAWNews.com – Mengakhiri tahun dengan meriah, DCDC Pengadilan Musik edisi ke-61 menghadirkan solois muda berbakat Chintya Gabriella sebagai “terdakwa”. Penyanyi asal Medan yang dikenal lewat suara khas dan sederet karya viral ini, tampil di persidangan musik dengan penuh antusiasme.
Chintya Gabriella didampingi dua pengacara musik, Yoga PHB dan Rully Cikapundung, menjawab belasan pertanyaan dari jaksa penuntut Pidi Baiq dan Budi Dalton di bawah pimpinan Hakim Ketua Man Jasad. Persidangan yang berlangsung di The Park Jabar VOC Inlander Koffiehuis, Bandung, ini dihadiri secara langsung oleh warga DCDC serta disaksikan secara virtual melalui YouTube DCDC TV dan live streaming di www.dcdc.id.
Agus Danny Hartono, perwakilan DCDC, mengungkapkan alasan pemilihan Chintya sebagai terdakwa. “Chintya adalah solois perempuan yang karyanya viral dan memiliki karakteristik unik. Lagu barunya, Ambisius, membuka babak baru dalam kariernya, menghadirkan warna segar yang berbeda dari lagu-lagu sebelumnya”, jelasnya.
Dirilis pada November 2024, single Ambisius mengusung tema semangat dan motivasi. Chintya mengaku, lagu ini terinspirasi dari kehidupan pribadinya yang sering kali terfokus pada ambisi hingga melupakan hal penting lainnya.
“Liriknya awalnya untuk menyindir diri sendiri, tapi aku kemas lebih fun. Bersyukur, banyak yang merasa relate”, ujar Chintya Gabriella.
Dalam perjalanan kariernya, Chintya Gabriella dikenal lewat lagu-lagu melankolis seperti Percaya Aku (2019), Aku Sayang Aku (2021), hingga Hanya Dalam Mimpi (2022). Kini, ia mencoba merambah musik dengan pesan positif.
Chintya Gabriella mulai dikenal sejak aktif meng-cover lagu di media sosial pada usia 17 tahun. Karier profesionalnya dimulai lewat single Percaya Aku yang membawa namanya masuk nominasi AMI Award 2020 sebagai Pendatang Baru Wanita Terbaik.
Sederet karya lainnya, seperti Lelah Dilatih Rindu (2019) hingga Nikmati Perjalanannya (2024), mendulang jutaan pendengar di platform digital. Kolaborasinya dengan The Panas Dalam di lagu Saat Ingin Denganmu bahkan diputar lebih dari 4 juta kali di Spotify.
Ke depannya, Chintya Gabriella berencana merilis album berisi materi baru yang mengusung tema motivasi. “Aku ingin karya-karya aku bisa jadi teman bicara”, ucapnya.
DCDC Pengadilan Musik adalah platform apresiasi bagi musisi Indonesia, dikemas dalam konsep persidangan unik dengan sentuhan humor. Program ini mengupas karya musisi sekaligus menjadi wadah pengakuan atas kreativitas anak bangsa.
Dengan segala pencapaian dan potensinya, Chintya Gabriella sukses membuktikan dirinya sebagai salah satu solois muda yang patut diperhitungkan di belantika musik Tanah Air. (ono)