Categories Nasional

Fadli Zon Terima Audiensi JPKP, Bahas Rencana Pagelaran Budaya Nasional Sambut Hari Bela Negara 2025

IAWNews.com – Menteri Kebudayaan Republik Indonesia, Dr. H. Fadli Zon, S.S., M.Sc., menerima audiensi dari jajaran Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Jaringan Pendamping Kebijakan dan Pembangunan (JPKP) di Jakarta, Senin (8/7). Pertemuan tersebut membahas rencana penyelenggaraan rangkaian kegiatan budaya nasional dalam rangka memperingati Hari Bela Negara ke-77 yang jatuh pada 19 Desember 2025.

Audiensi ini dipimpin oleh Raja Asdik selaku Ketua Hubungan Antar Lembaga DPP JPKP yang juga merupakan pendiri Yayasan Generasi Lintas Budaya. Ia hadir mewakili Ketua Umum DPP JPKP, Maret Samuel Sueken, bersama tim JPKP lainnya. Turut hadir dalam rombongan antara lain Syamsul Arifin (Koordinator Media JPKP), Syofyan Iskandar (Tim IT JPKP), serta musisi muda Shanna Shannon yang dikenal sebagai penggiat kebangsaan dan Duta Lagu Kebangsaan Indonesia Raya.

Dalam pemaparannya, Raja Asdik menjelaskan sejumlah agenda utama yang dirancang JPKP untuk memperingati Hari Bela Negara 2025. Di antaranya adalah:

  • Pagelaran seni budaya di Museum Terpadu Bela Negara
  • Puncak acara peringatan Hari Bela Negara 2025 di Museum PDRI, Sumatera Barat
  • Produksi film sejarah “Melati Patah Janji / Bayang-Bayang Melati”
  • Film bertema perjuangan PDRI berjudul “Antara Minang & Jogja”
  • Pembuatan dokumenter, monolog, dan vlog edukatif terkait kunjungan ke Museum PDRI
  • Penampilan lagu daerah dan lagu kebangsaan oleh Shanna Shannon
  • Produksi 191 film pahlawan nasional bekerja sama dengan 38 provinsi di Indonesia

“Pagelaran budaya ini akan menjadi bagian penting dalam peringatan Hari Bela Negara 2025 sebagai bentuk penghargaan terhadap perjuangan PDRI dan semangat kebangsaan”, kata Raja Asdik.

Menteri Kebudayaan Fadli Zon menyambut baik inisiatif ini. Ia menilai pendekatan budaya merupakan salah satu strategi efektif dalam menanamkan nilai-nilai bela negara, khususnya kepada generasi muda.

“Kegiatan ini tidak hanya akan menghidupkan kembali nilai sejarah, tetapi juga memperkuat identitas nasional melalui seni dan media kreatif”, ungkap Fadli Zon.

Sebagai informasi, Hari Bela Negara ditetapkan berdasarkan Keputusan Presiden RI Nomor 28 Tahun 2006. Tanggal 19 Desember dipilih untuk mengenang berdirinya Pemerintahan Darurat Republik Indonesia (PDRI) pada 1948 di Bukittinggi, Sumatera Barat, yang menjadi simbol keteguhan bangsa menjaga kedaulatan di tengah kekosongan kepemimpinan nasional.

Dengan semangat kolaborasi antara pemerintah, komunitas budaya, dan masyarakat, pagelaran budaya Hari Bela Negara 2025 diharapkan menjadi tonggak penting dalam membumikan nilai-nilai kebangsaan secara inklusif dan berkelanjutan. (djo)

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

You May Also Like