IAWNews.com – Musisi Vikri Rahmat kembali hadir dengan karya yang sarat makna. Bersama bandnya, Vikri and My Magic Friend, ia merilis album penuh bertajuk Renung. Album ini menghadirkan sebelas lagu yang tak hanya menyuguhkan musik, tetapi juga sebuah perjalanan batin, refleksi, hingga pesan spiritual bagi para pendengarnya.
“Renung itu berbicara tentang proses. Tentang perjalanan panjang yang membuat kita berusaha menjadi individu yang lebih baik dari sebelumnya. Semua proses itu saya ceritakan dalam tiap trek”, kata Vikri Rahmat.
Album Renung tercipta dari pengalaman hidup yang penuh warna, dari rasa bahagia, gelisah, hingga pencarian makna terdalam. Meski proses produksinya berlangsung relatif cepat, keputusan untuk merilis album ini justru melewati pergulatan panjang hampir dua tahun.

“Yang lama justru memutuskan kapan album ini keluar. Karena bagi saya, ini bukan hanya musik, melainkan pertanyaan besar: sudah siapkah kita semua menjadi pribadi baru setelah melalui perenungan?”, kata musisi kelahiran 13 Januari ini.
Album ini dikerjakan bersama sahabat-sahabat dekatnya, di antaranya Ahmad Saharie dan Aditia Sahid alias Acoy, yang turut menghidupkan konsep musik Renung.
Sebelas lagu dalam Renung hadir sebagai mozaik kisah. Dua lagu telah lebih dulu dilepas sejak 2023, yakni “Nasihat Bapak” dan “Pengen Ini Itu”. Keduanya menjadi pembuka sebelum akhirnya album penuh dirilis.
Trek yang paling istimewa adalah “411”, lagu yang menyimpan pesan spiritual mendalam. Menurut Vikri, angka 411 menyerupai tulisan Arab “Allah”, menjadi simbol bahwa seberat apapun beban hidup, hanya kepada-Nya manusia bisa bersandar.

Dengan Renung, Vikri Rahmat ingin musiknya tak hanya menjadi hiburan, tetapi juga cermin bagi setiap orang untuk menengok perjalanan dirinya sendiri.
“Album ini adalah ajakan. Supaya kita berhenti sebentar, melihat ke dalam diri, dan berusaha memahami bahwa setiap proses adalah bagian dari pembentukan pribadi yang lebih baik,” jelas Vikri Rahmat.
Melalui Renung, Vikri and My Magic Friend kembali membuktikan komitmen mereka: musik adalah bahasa universal untuk menyentuh hati, menguatkan jiwa, dan mengingatkan manusia pada Sang Pencipta. (sulis)