Categories Nasional

Sulawesi Utara Perkuat Sinergi Tekan Stunting Lewat Program Bangga Kencana

IAWNews.com – Upaya mempercepat penurunan stunting dan membangun keluarga berkualitas kembali ditegaskan melalui kegiatan Fasilitasi Teknis Program Bangga Kencana bersama Mitra Kerja yang digelar pada Jumat, 07 November 2025 di GMAHK Jemaat Bengkol, Kecamatan Mapanget, Kota Manado.

Kegiatan ini menghadirkan sejumlah narasumber kunci, yakni;:

  • Felly Estelita Runtuwene, S.E, Ketua Komisi IX DPR RI
  • Duly Apika Sari, S.Sos, M.Ed, selaku Pranata Humas Ahli Muda Kemendukbangga/BKKBN Pusat
  • Jack Mamahit, Sos, selaku Ketua TK AKIE HUBAMAS Kemendukbangga/BKKBN Provinsi Sulawesi Utara
  • dr. Joy Zeekon, Manad, selaku Kabid Pengendalian Penduduk DP2KB Kota Manado

Kehadiran berbagai pihak lintas sektor ini memperkuat pesan bahwa percepatan penurunan stunting membutuhkan kolaborasi menyeluruh antara pemerintah, mitra kerja, dan masyarakat.

Dalam sambutannya, Felly Estelita Runtuwene, S.E, menyoroti urgensi perubahan perilaku masyarakat. Menurutnya, stunting sering kali berakar dari kurangnya kesadaran akan kesehatan, bukan semata persoalan ekonomi.

“Jangan sampai anak-anak kehilangan masa depan karena infeksi dan gizi yang tidak terpenuhi’, tegas Felly Estelita Runtuwene, S.E.

Diingatkan pula oleh Felly Estelita Runtuwene, S.E, pentingnya pemeriksaan hemoglobin (HB), status gizi, serta kesiapan fisik calon pengantin sebelum menikah. Ia menyoroti fenomena diet ekstrem menjelang pernikahan yang justru dapat menyebabkan kekurangan nutrisi dan membahayakan perkembangan janin.

Menurut Felly Estelita Runtuwene, S.E, 1000 Hari Pertama Kehidupan (HPK) merupakan fase emas yang menentukan kualitas pertumbuhan anak. Ketidakseimbangan gizi atau infeksi yang tidak tertangani dapat memicu pertumbuhan terhambat dan menurunkan kecerdasan anak.

Felly Estelita Runtuwene, S.E, pun mendorong orang tua untuk rutin membawa balita ke posyandu demi pemantauan kesehatan yang berkelanjutan.

Program Bangga Kencana, sebagai rebranding BKKBN, kini hadir dengan pendekatan yang lebih edukatif dan humanis. Fokusnya mencakup :

  • Edukasi kesehatan reproduksi,
  • Perencanaan keluarga,
  • Pencegahan stunting,
  • Hingga pembangunan ketahanan keluarga.

Melalui kegiatan ini, peserta memperoleh pemahaman komprehensif mengenai pentingnya kualitas hidup keluarga dalam menghadapi tantangan sosial, kesehatan, dan kependudukan.

Pemerintah juga menegaskan bahwa percepatan penurunan stunting melibatkan 19 kementerian/lembaga, dipimpin langsung oleh Wakil Presiden RI, dengan BKKBN sebagai koordinator pelaksana.

Sementara itu Jack Mamahit, Sos, memaparkan sejumlah program prioritas (quick win) kementerian, antara lain :

  1. GENTING (Gerakan Donasi Pemberian Nutrisi Keluarga Risiko Stunting)
    Bantuan nutrisi untuk ibu hamil, ibu menyusui, dan anak baduta.
  2. TAMASYA (Taman Asuh Sayang Anak)
    Fasilitas pengasuhan berkualitas untuk mendukung tumbuh kembang optimal.
  3. GATI (Gerakan Ayah Teladan Indonesia)
    Mendorong peran ayah dalam pengasuhan, menjawab tingginya fenomena fatherless di Indonesia.
  4. SIDAYA (Lansia Berdaya)
    Pemberdayaan lansia melalui program Sekolah Lansia Tangguh.
  5. Super App Kemendukbangga
    Platform digital yang mengintegrasikan seluruh layanan dan informasi program kementerian.

“Gerakan-gerakan ini diharapkan menjadi mesin penggerak lahirnya generasi emas Indonesia yang bebas stunting”, jelas Jack Mamahit, Sos.

Pada kesempatan yang sama Duly Apika Sari, S.Sos, M.Ed, menyoroti urgensi keterlibatan ayah dalam pengasuhan.

Berdasarkan data yang dipaparkannya :

  • 20,91% anak Indonesia tidak menerima peran ayah,
  • hanya 37,17% balita yang diasuh oleh kedua orang tua.

Stigma bahwa pengasuhan adalah tugas ibu menjadi salah satu penyebab rendahnya keterlibatan ayah.

“Kehadiran ayah sama pentingnya bagi tumbuh kembang anak. Program GATI menyasar para ayah dan calon ayah agar memahami tanggung jawab ini”, ungkap Duly Apika Sari, S.Sos, M.Ed.

Sinergi DPR RI, BKKBN, pemerintah daerah, dan masyarakat dalam kegiatan ini mempertegas posisi Bangga Kencana sebagai gerakan sosial nasional, bukan sekadar agenda program pemerintah.

Felly Estelita Runtuwene, S.E, menutup kegiatan dengan penegasan, “Kita ingin generasi Indonesia yang sehat, cerdas, dan berdaya saing. Semuanya berawal dari keluarga”.

Sulawesi Utara pun meneguhkan komitmennya untuk menjadi provinsi bebas stunting melalui kolaborasi lintas sektor dan pemberdayaan keluarga.

Keluarga sehat hari ini adalah pondasi bangsa yang kuat di masa depan. (sty)

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

You May Also Like