IAWNews.com – Aula Penyejuk Jiwa, Kelurahan Gedung Meneng Baru, Kecamatan Raja Basa, pada hari Sabtu, tanggal 13 September 2025 menjadi saksi pentingnya gerakan bersama membangun keluarga sehat melalui sosialisasi Program Bangga Kencana. Acara yang digelar bersama mitra kerja ini menghadirkan tiga narasumber utama yaitu Rahmawati Herdian, S.H., M.Kn (Anggota Komisi IX DPR RI), Hermina, S.H., M.H (Ketua Tim Penggerakan dan Peran Serta Masyarakat Perwakilan BKKBN Provinsi Lampung), serta Henny Maryuniwati, S.STP (Plt. Kepala Dinas DPPKB Kota Bandar Lampung).
Dalam sambutannya, Rahmawati Herdian, S.H., M.Kn menegaskan bahwa Bangga Kencana tidak hanya soal program teknis kependudukan, melainkan gerakan besar yang berakar pada kehidupan keluarga. Ia menekankan pentingnya edukasi kesehatan reproduksi, pencegahan stunting, serta perencanaan keluarga yang matang.

“Pengetahuan tentang kesehatan, stunting, dan program Bangga Kencana adalah bekal utama membentuk keluarga Indonesia yang tangguh,” ujar Rahmawati Herdian, S.H., M.Kn di hadapan peserta.
Selain itu Rahmawati Herdian, S.H., M.Kn juga menyoroti sinergi program prioritas pemerintah mulai dari beasiswa, layanan kesehatan, hingga santunan duka yang dirancang untuk menjawab kebutuhan nyata masyarakat.
Dijelaskan oleh Hermina, S.H., M.H, bahwa stunting sebagai kondisi gagal tumbuh pada anak akibat kekurangan gizi kronis, terutama pada periode 1.000 Hari Pertama Kehidupan (HPK).
Menurutnya, tiga indikator bayi lahir stunting adalah :
- Berat badan di bawah 2,5 kg
- Panjang badan kurang dari 47 cm
- Lingkar kepala di bawah standar normal
“Stunting tidak hanya menghambat pertumbuhan fisik, tetapi juga berpotensi memengaruhi perkembangan otak dan meningkatkan risiko penyakit kronis seperti diabetes maupun obesitas di masa depan”, jelas Hermina, S.H., M.H
Ditegaskan pula oleh Hermina, S.H., M.H, pencegahan paling efektif dilakukan sejak masa kehamilan hingga anak berusia dua tahun, melalui pemenuhan gizi ibu hamil, pemberian ASI eksklusif, MP-ASI bergizi, serta pemantauan rutin kesehatan anak.

Pada kesempatan tersebut Hermina, S.H., M.H, juga memperkenalkan sejumlah program quickwin sebagai strategi percepatan, di antaranya :
– Genting (Gerakan Orang Tua Asuh Cegah Stunting)
– Sidaya (Lanjut Usia Berdaya)
– Tamasya (Taman Asuh Sayang Anak)
– Gati (Gerakan Orang Tua Asuh Cegah Stunting)
– Super Apps untuk layanan digital kesehatan keluarga
Program-program ini dirancang untuk menjangkau semua lapisan masyarakat, mulai dari bayi, remaja, hingga lansia.
Sementara itu Henny Maryuniwati, S.STP, menyampaikan bahwa dengan terbitnya Perpres 180 dan 181, BKKBN bertransformasi menjadi Kemendukbangga yang lebih fokus pada pembangunan keluarga secara menyeluruh.
“Program quickwin hadir sebagai jembatan agar pembangunan keluarga tidak hanya menyasar usia produktif, tetapi juga lansia, sehingga semua lapisan masyarakat bisa merasakan manfaatnya”, tutur Henny Maryuniwati, S.STP.

Menutup kegiatan, Rahmawati Herdian, S.H., M.Kn, kembali menegaskan makna Bangga Kencana sebagai motor perubahan sosial. Program ini bukan hanya mengatur angka kelahiran, tetapi juga merancang masa depan bangsa dengan pendekatan inklusif, kolaboratif, dan humanis.
“Keluarga kuat adalah pondasi Indonesia hebat. Satu edukasi hari ini bisa jadi ribuan langkah perubahan esok hari”, pungkas Rahmawati Herdian, S.H., M.Kn.
Dengan semangat bersama, sosialisasi Program Bangga Kencana diharapkan mampu menekan angka stunting, memperkuat kesehatan keluarga, serta melahirkan generasi unggul yang siap menghadapi tantangan zaman. (fdjar)