Categories Film & Musik

Tuaipuja Siap Guncang “2nd Yogyakarta International Dance Carnival 2025” dengan Folk Musik Bernapas Filosofis

IAWNews.com – Satu penampilan spesial akan hadir di tengah gegap gempita “2nd Yogyakarta International Dance Carnival (YIDC) 2025” pada Sabtu, 16 Agustus mendatang di Titik Nol Malioboro. Grup musik folk Tuaipuja dipastikan akan ambil bagian dalam pesta budaya ini, membawakan musik dansa rakyat beraroma country blues yang sarat nilai spiritual dan filosofi.

Dipunggawai oleh frontman Rival Achmad Labbaika alias Ipay, bersama Eky Atmo (gitar) dan Paw Wicna (drum), Tuaipuja menjanjikan pengalaman musikal yang tak hanya mengajak bergoyang, tapi juga merenung. Sesuai “mazhab” bermusik mereka, sajian akustik dan lirik-lirik kontemplatif jadi kekuatan utama.

“Keterikatan Tuaipuja dengan budaya memberi semangat positif dan membuat kami menerima dengan lapang tawaran untuk terlibat dalam festival ini”, ujar Ipay.

Di bawah naungan Nagaswara Music, Tuaipuja telah merilis mini album Janaka Kamma, yang terdiri dari empat lagu: “Petang Esok Bertemu”, “Diam Bicaralah”, “Hujanlah Hujan”, dan “Senja Bagai Janji”. Seluruh lagu ditulis langsung oleh Ipay, menunjukkan bahwa meskipun berada di bawah label besar, roh independen dan kebebasan kreatif tetap jadi napas utama mereka.

Nama “Tuaipuja” sendiri bukan sekadar label artistik. Dalam sebuah wawancara podcast bersama Nusantara TV, Ipay menjelaskan bahwa “Tuai” berarti memetik hasil atau menanggung akibat, sedangkan “Puja” merujuk pada doa atau perenungan. Sebuah kombinasi yang menandakan bahwa musik mereka adalah cermin dari perjalanan batin, bukan sekadar hiburan.

Begitu pula dengan judul album Janaka Kamma, yang berasal dari bahasa Sansekerta, mencerminkan filosofi “kelahiran kembali” dan buah dari tindakan baik. Ipay menyebut bahwa folk music — yang kini oleh generasi muda sering disebut “musik senja” justru menarik karena kesederhanaannya yang penuh makna.

“Kami ingin publik musik bisa merasakan setiap lirik, setiap nada, seolah mereka sedang berbicara dengan diri mereka sendiri”, tutur Ipay.

Penampilan Tuaipuja di YIDC 2025 tidak hanya akan disaksikan oleh publik lokal, namun juga para tamu dari berbagai negara seperti Polandia, Filipina, Korea, Malaysia, Zimbabwe, Kolombia, Johor, dan India. Festival yang digelar oleh Yayasan Warna Budaya Indonesia ini memang menjadi ajang temu budaya global, di mana para seniman dari berbagai daerah Indonesia termasuk Kalimantan Tengah, Sulawesi Selatan, Sumatra Utara, dan Yogyakarta ikut ambil bagian.

Selain pertunjukan musik dan parade tarian internasional, acara ini juga akan diisi oleh kompetisi tari tingkat dunia, pertunjukan budaya dari berbagai bangsa, hingga workshop interaktif.

Bagi penikmat musik dengan cita rasa akar budaya dan filosofi, penampilan Tuaipuja di tengah atmosfer Yogyakarta yang sarat sejarah adalah momen yang sayang untuk dilewatkan.

Catat tanggalnya, Sabtu, 16 Agustus 2025. Tuaipuja dan gelombang budaya dunia akan menyatu di Titik Nol Kilometer Malioboro. (cahyo)

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

You May Also Like