IAWNews.com – Pantai Indah Kapuk (PIK) 2 dengan Proyek Strategis Nasional (PSN) terus menjadi sorotan sebagai pusat pertumbuhan ekonomi baru yang berfokus pada pembangunan berkelanjutan. Salah satu kawasan unggulan dalam proyek ini adalah Tropical Coastland, yang dirancang sebagai destinasi wisata hijau seluas 1.836 hektar dengan konsep ramah lingkungan.
Sebuah survei yang dilakukan oleh Panel Survei Indonesia (PSI) pada 1-9 Februari 2025, melibatkan 1.580 responden dengan margin of error +/- 2,47% dan tingkat kepercayaan 95%. Hasilnya menunjukkan mayoritas masyarakat menilai positif keberadaan PIK 2 dan menolak berbagai narasi negatif yang dapat menghambat pertumbuhan ekonomi, khususnya di Kabupaten Tangerang, Banten, dan Jakarta.
Direktur Eksekutif PSI, Ahmad Spd, mengungkapkan bahwa PIK 2 telah berkontribusi besar terhadap kemajuan ekonomi masyarakat sekitar. Dampak positif yang ditimbulkan mencakup penciptaan lapangan kerja serta peluang bagi usaha kecil dan menengah. Berdasarkan survei, 82,2% responden menilai proyek ini berdampak baik pada kehidupan ekonomi mereka, sementara hanya 10,7% yang berpandangan negatif dan 7,1% tidak memberikan jawaban.

Lebih lanjut, survei menunjukkan bahwa 70,4% responden meyakini pembangunan PIK 2 akan meningkatkan pendapatan penduduk setempat dan menaikkan nilai tanah serta properti. Sementara itu, 82,1% responden berpendapat bahwa proyek ini dapat meningkatkan devisa negara melalui pajak dan investasi.
Tak hanya itu, 83,2% responden meyakini bahwa PIK 2 akan mendongkrak pertumbuhan ekonomi regional melalui sektor properti, pariwisata, dan industri kreatif. Selain itu, 81,4% percaya bahwa proyek ini akan mengurangi angka pengangguran di Tangerang dan Jakarta. Dari sisi dampak sosial, 83,4% responden melihat proyek ini membuka peluang baru bagi UMKM di sektor pariwisata, kuliner, dan ekonomi kreatif.
PIK 2 juga semakin dikenal sebagai destinasi wisata unggulan. Sebanyak 88,4% responden menyatakan bahwa kawasan ini telah menjadi tujuan wisata dan kuliner terbaik, aman, dan modern di Indonesia. Terkait isu lingkungan, 79,4% responden meyakini bahwa PIK 2 dapat menjadi contoh pembangunan kota yang ramah lingkungan.
Menurut Ahmad Spd, temuan survei ini menunjukkan bahwa proyek pembangunan PIK 2 perlu mendapat dukungan politik dan jaminan hukum dari pemerintah pusat, mengingat statusnya sebagai Proyek Strategis Nasional (PSN). Ditekankannya bahwa kawasan ini memiliki potensi besar untuk memberikan dampak positif yang lebih luas apabila mendapat dukungan penuh dari pemerintah, pelaku usaha, dan masyarakat setempat.
Sejak tahun 2021 hingga 2024, pembangunan PIK 2 telah menyerap lebih dari 163.000 tenaga kerja lokal di berbagai sektor, termasuk konstruksi, vendor, UMKM, dan kuliner. Agung Sedayu Group, sebagai pengembang, juga berkomitmen meningkatkan kesejahteraan masyarakat dengan menambah ruang hijau, membangun fasilitas olahraga, dan menyediakan tempat ibadah.
Selain itu, Agung Sedayu Group menjalankan berbagai program pemberdayaan masyarakat di bidang ekonomi, seperti pelatihan bagi perempuan serta program pertanian dan peternakan untuk warga sekitar. Upaya ini bertujuan mengurangi kesenjangan ekonomi antara penduduk di dalam dan luar kawasan PIK 2. Dengan adanya PIK 2, masyarakat juga memiliki peluang baru dalam sektor pertanian, peternakan, dan perikanan, yang dapat memasok kebutuhan bisnis kuliner di kawasan tersebut.
Dengan berbagai manfaat yang telah dirasakan oleh masyarakat, PIK 2 diharapkan terus berkembang sebagai pusat ekonomi baru yang tidak hanya memberikan dampak ekonomi positif, tetapi juga tetap memperhatikan aspek sosial dan lingkungan. (lek)