IAWNews.com – Dari dapur rumah di tengah hiruk-pikuk kesibukan ibu rumah tangga, Danti tak pernah membayangkan bahwa pempek buatannya akan melintasi batas kota bahkan negara. Semua bermula dari cinta: ingin menyenangkan suami dan anak-anak lewat makanan favorit keluarga, ia mulai bereksperimen membuat pempek ikan tenggiri dari nol.
“Awalnya buat sendiri aja buat keluarga, eh ternyata malah disarankan buat dijual”, kenang Danti sambil tersenyum.
Kini, empat tahun berselang, merek Pempek92 sudah punya pelanggan tetap dari luar kota dan luar negeri. Bahkan, bisnis rumahan ini telah bersertifikat halal dari MUI. Yang membuat Pempek92 berbeda adalah konsistensi rasa dan kualitas. Danti tetap setia menggunakan ikan tenggiri karena menurutnya, “Teksturnya beda, hasil pempeknya lebih lembut dan enak”.
Tapi kunci utama keberhasilannya justru ada di balik layar: koneksi internet dan pemanfaatan teknologi digital. Danti mengandalkan jaringan internet cepat dari Indibiz, yang membuat semua proses produksi dan pemasaran berjalan mulus.
“Kalau dulu harus ke pasar, sekarang tinggal buka HP, klik, belanjaan datang. Mau terima order dari pelanggan luar negeri pun tinggal lewat chat aja”, kata Danti. Ia aktif melayani pesanan lewat Instagram @pempek_92_, dan mengakui stabilitas internet sangat penting agar pelanggan tidak kabur karena chat yang terputus-putus.
Indibiz bukan sekadar internet provider. Lewat aplikasi myIndibiz, pelaku UMKM seperti Danti bisa mengakses berbagai fitur digital yang mendukung perkembangan bisnis. Mulai dari pasang iklan di Google, Facebook, hingga kelola data dan keuangan lewat sistem e-procurement—semuanya terintegrasi.
Teknologi dan cita rasa bersatu dalam Pempek92. Sebuah bukti bahwa bisnis kuliner rumahan bisa naik kelas, asal berani belajar dan beradaptasi. (kintan; fotoi hpp92)
