Categories Nasional

Mayoritas Masyarakat Optimis terhadap Proyek Strategis Nasional Rempang Eco City

IAWNews.com – Mayoritas masyarakat optimis terhadap pengembangan Proyek Strategis Nasional (PSN) Rempang Eco City di Pulau Rempang, Batam. Berdasarkan survei yang dilakukan oleh Laboratorium Suara Indonesia (LSI), sebanyak 79,2% responden yakin bahwa proyek ini memiliki masa depan yang sangat baik dan akan berkembang pesat. Sementara itu, 16,4% berpendapat bahwa proyek ini memiliki prospek baik, sedangkan 4,4% lainnya pesimis terhadap masa depan kawasan ini.

Direktur Eksekutif LSI, Albertus Dino, S. Fil, menjelaskan bahwa persepsi positif ini juga diperkuat oleh 79,7% responden yang menilai proyek ini sangat tepat sebagai pusat kegiatan ekonomi dan 78,2% yang mendukung pengembangan kawasan ini sebagai pusat ekowisata. Selain itu, 87,6% responden berkeyakinan bahwa proyek ini akan merangsang pertumbuhan ekonomi, terutama di Provinsi Kepulauan Riau.

Salah satu perhatian utama dalam survei ini adalah dampak Rempang Eco City terhadap ketersediaan lapangan kerja. Sebanyak 78,8% responden percaya bahwa proyek ini akan memperluas kesempatan kerja dan mengurangi pengangguran. Sementara itu, 11,3% menilai proyek ini tidak berpengaruh terhadap ketenagakerjaan, dan 10,4% khawatir akan eksploitasi buruh akibat proyek ini.

Dalam hal tenaga kerja, sebanyak 409 responden tidak setuju jika pekerja dari luar daerah dipekerjakan di Rempang Eco City. Sebanyak 32,9% responden berharap minimal 50% tenaga kerja berasal dari masyarakat lokal. Adapun terkait tingkat pendidikan tenaga kerja, 21,1% sangat setuju bahwa tenaga kerja harus memiliki pendidikan tinggi, 13,4% setuju, sedangkan 40,6% kurang setuju dan 24,9% tidak setuju.

Dari aspek lingkungan, 77,3% responden berpendapat bahwa proyek ini akan memperbaiki kualitas lingkungan dengan pelestarian alam, menjadikannya kota yang sehat dan berkelanjutan. Sebanyak 78,2% mendukung proyek ini sebagai upaya pelestarian lingkungan, sementara 7,6% khawatir proyek ini akan menyebabkan pencemaran dan eksploitasi sumber daya alam.

Dalam hal keamanan dan kenyamanan masyarakat, 74,7% responden menilai bahwa proyek ini tidak akan mengganggu budaya, adat, dan kehidupan sosial masyarakat. Namun, 14,1% mengaku sedikit terganggu, meski tidak mempermasalahkannya, sementara 11,2% merasa terganggu.

Dari segi ekonomi, 27,2% responden meyakini pendapatan masyarakat akan meningkat drastis, sementara 50,2% memperkirakan peningkatan bertahap. Sebanyak 9,2% menilai pendapatan masyarakat akan menurun, dan 13,4% menilai proyek ini tidak berdampak pada pendapatan masyarakat.

Sebanyak 77,4% responden percaya bahwa proyek ini akan meningkatkan taraf hidup masyarakat. Selain itu, 57,2% menilai proyek ini akan mendorong pertumbuhan UMKM dan usaha kuliner, 58,1% memperkirakan peningkatan harga hasil pertanian dan perikanan, sementara 66,1% percaya biaya hidup akan meningkat. Sebanyak 80,1% meyakini bahwa proyek ini akan menyebabkan kenaikan harga tanah.

Survei menunjukkan bahwa 79,1% rumah tangga di Pulau Batam mendukung pengembangan Rempang Eco City, sementara 11,2% kurang atau tidak mendukung, dan sisanya tidak memberikan jawaban.

Penelitian ini dilakukan terhadap 1.680 rumah tangga di Kota Batam, yang dipilih menggunakan metode judgement sampling. Sampel diambil dari populasi sebanyak 15.808 rumah tangga berdasarkan data sensus BPS 2022. Dengan margin of error sebesar ±2,21% dan tingkat kepercayaan 95%, survei ini berlangsung selama 12 hari, dari 2 hingga 14 Februari 2025.

Survei ini dilakukan dan dibiayai secara swadaya oleh Laboratorium Suara Indonesia. (lex)

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

You May Also Like