IAWNews.com – Kamis malam (26/6/2025) Lapangan Pors Serdang bukan sekadar tempat kumpul biasa. Di bawah langit malam yang bersih dari mendung, warga Kelurahan Serdang memadati lapangan dengan wajah-wajah berseri. Mereka datang membawa obor, bendera, dan semangat hijrah yang menyala bukan hanya sebagai ritual tahunan, tapi sebagai pernyataan bahwa semangat untuk berubah dan memperbaiki diri tetap hidup.
Acara bertajuk “Hijrah Menuju Pribadi Tangguh & Bertakwa” ini bukan digelar oleh lembaga besar, melainkan tumbuh dari akar rumput: Dewan Masjid Indonesia (DMI) Ranting Serdang, bersama para takmir, remaja masjid, hingga ibu-ibu majelis taklim yang menyumbang tenaga dan doa.
Suara Hadrah dan Marawis memecah senyap malam, disambut lantunan ayat suci dan istighfar oleh Ustadz M. Amin Fauzun. Suasana khidmat menyelimuti lapangan, menjelma jadi ruang batin bersama yang mengajak semua hadir untuk merenung: sudah sejauh mana perjalanan hijrah masing-masing?.

Pukul 20.00 WIB, lampu-lampu senter, obor, dan sorot kendaraan mulai menyala. Pawai pun dimulai. Di barisan terdepan, kontingen Al Muddatsiriyah tampil memukau dengan parade marching band yang dipimpin H. Jamaluddin Ridwan. Dentuman drum dan tabuhan perkusi mengalir seperti denyut semangat baru. Di belakangnya, kontingen dari seluruh RW se-Kelurahan Serdang ikut berarak, mengenakan busana muslim terbaik mereka, lengkap dengan atribut dakwah dan spanduk bernuansa hijrah.
Ada anak-anak TPQ yang tertawa sambil membawa poster bertuliskan “Hijrah Itu Keren”, ada remaja yang memandu barisan dengan pengeras suara berisi shalawat, dan ada pula para orang tua yang menyimak dari sisi jalan dengan senyum haru.
Tepat di tengah acara, suara tenang KH. Sulhan Abu Fitra, MA, mengalun lembut dari panggung utama. Dalam tausiahnya, ia menyampaikan bahwa hijrah bukan soal berpindah tempat, tapi berpindah sikap dan hati. Ia mengajak semua warga menjadikan momen 1 Muharram sebagai titik balik untuk menjadi pribadi yang lebih kuat menghadapi tantangan zaman, tanpa meninggalkan nilai-nilai iman.
“Hijrah itu bukan hanya berpindah dari yang buruk ke baik, tapi dari yang baik menuju yang lebih baik lagi”, ujar KH. Sulhan Abu Fitra, MA, disambut anggukan khusyuk para hadirin.
Sementara itu Lurah Serdang, H. Nurpandi, MA, yang hadir bersama para tokoh masyarakat, secara simbolis melepas pawai dengan menyatakan harapan agar acara seperti ini terus berlanjut. Ia menyebut kegiatan tersebut sebagai cerminan kekompakan warga yang tetap menjaga nilai keislaman di tengah kehidupan perkotaan.
Kegiatan berlangsung aman dan tertib berkat kerja sama banyak pihak, mulai dari LMK, FKDM, Babinsa, Bhabinkamtibmas, Siskomas, hingga Mitra Jaya. Mereka tak hanya menjaga keamanan, tapi juga ikut larut dalam semangat kebersamaan malam itu.
Acara ditutup dengan doa oleh Ustadz Khoirurahmat, S.Pd. Doa itu bukan sekadar penutup, tapi seruan lirih yang melambung ke langit: agar tahun baru ini membawa kedamaian, kekuatan, dan berkah bagi semua.
Di tengah hingar-bingar kehidupan kota, Pawai 1 Muharram di Serdang adalah napas spiritual yang menyegarkan. Ia menjadi pengingat bahwa hijrah bisa dimulai dari langkah kecil, dari hati yang ikhlas, dan dari kebersamaan yang tulus. (arifin)