Categories Nasional

Laskar Merah Putih Hidupkan Makna Idul Adha Lewat Aksi Kurban Untuk Masyarakat

IAWNews.com – Hari Raya Idul Adha 1446 H bukan sekadar momen ritual keagamaan bagi Laskar Merah Putih (LMP). Di tengah arus zaman yang kian individualistik, organisasi ini memanfaatkan momentum kurban sebagai panggilan moral untuk memperkuat nilai-nilai sosial dan solidaritas antarwarga. Dengan menyembelih 12 ekor sapi dan 1 ekor kambing di Markas Besar LMP, Grogol, Jakarta Barat, LMP tak hanya menjalankan perintah agama, tapi juga menghidupkan semangat berbagi kepada masyarakat luas.

Idul Adha, atau Hari Raya Kurban, selalu datang sebagai pengingat tentang pentingnya pengorbanan, keikhlasan, dan kepedulian terhadap sesama. Namun di tengah perubahan sosial yang begitu cepat, terutama dalam era digital yang sering kali menumbuhkan jarak emosional antarindividu, makna Idul Adha bisa kehilangan konteks. Di sinilah Laskar Merah Putih mengambil peran: menghadirkan kembali ruh Idul Adha dalam bentuk tindakan nyata yang menyentuh langsung kebutuhan masyarakat.

Ditegaskan oleh H. M. Arsyad Canu selaku Ketua Umum LMP, bahwa kurban tidak seharusnya hanya dimaknai sebagai ritual tahunan semata. Menurutnya, pesan spiritual dari Idul Adha memiliki relevansi yang dalam dengan kondisi sosial hari ini pesan tentang pentingnya membangun empati, melepaskan ego, dan memperkuat kohesi sosial.

“Idul Adha bukan sekadar seremonial keagamaan, tetapi merupakan panggilan moral bagi setiap insan. Nilai-nilai pengorbanan, keikhlasan, dan solidaritas sosial seharusnya menjadi bagian dari sikap hidup sehari-hari, bukan hanya pada saat penyembelihan hewan kurban”, kata H. M. Arsyad Canu dalam wawancara usai pelaksanaan kurban (06/06/2025) .

Langkah LMP tahun ini juga menjadi penanda bahwa semangat berbagi tak harus menunggu waktu atau kondisi ideal. Dalam suasana pasca-pandemi dan krisis ekonomi global yang masih membekas di banyak lapisan masyarakat, program sedekah daging kurban LMP menjadi oase solidaritas yang dirasakan manfaatnya secara langsung.

Pemotongan hewan kurban berlangsung pada Jumat pagi, 06 Juni 2025, dan diikuti oleh puluhan relawan LMP dari berbagai daerah. Ketua panitia, Daeng Irfan, menyebutkan bahwa distribusi daging dilakukan dengan sistematis agar tepat sasaran dan tidak menimbulkan kerumunan.

“Kami sudah melakukan pendataan sebelumnya. Tujuan kami bukan hanya membagikan daging, tapi memastikan mereka yang benar-benar membutuhkan mendapat bagian. Ini adalah bentuk nyata dari semangat gotong royong dan keadilan sosial”, ujar Daeng Irfan.

Tak hanya warga sekitar Markas Besar LMP yang menerima manfaat, daging kurban juga dikirimkan ke beberapa wilayah pinggiran Jakarta dan sejumlah panti asuhan melalui kerja sama dengan organisasi lokal.

“Kebahagiaan sejati itu muncul saat kita bisa memberi, bukan saat kita menerima dan pentingnya menjaga makna spiritual dari setiap tindakan sosial”, imbuh Daeng Irfan.

LMP menyadari bahwa tantangan terbesar masyarakat saat ini bukan sekadar soal ekonomi, tapi juga soal degradasi nilai-nilai sosial akibat dominasi budaya digital yang menekankan kecepatan, efisiensi, dan personalisasi. Dalam konteks ini, kegiatan kurban dijadikan sebagai bentuk edukasi dan penguatan karakter bagi generasi muda.

“Kami ingin anak-anak muda melihat bahwa agama bukan sekadar doktrin, tapi juga aksi. Kami ingin mereka memahami bahwa kurban adalah tentang empati dan tanggung jawab sosial”, jelas H. M. Arsyad Canu.

Dalam jangka panjang, LMP menargetkan program kurban ini menjadi agenda rutin yang semakin meluas dampaknya. Organisasi ini juga membuka peluang kolaborasi dengan komunitas pemuda, sekolah, dan lembaga sosial lainnya untuk memperluas jangkauan manfaat.

Di tengah tantangan zaman dan beragam krisis yang menyelimuti masyarakat, LMP hadir dengan pesan sederhana namun mendalam: nilai-nilai luhur keagamaan harus diterjemahkan dalam tindakan konkret. Idul Adha bukanlah sekadar soal menyembelih hewan, tapi juga soal menyembelih ego, membangun empati, dan menumbuhkan kesadaran kolektif bahwa kita semua saling membutuhkan.

Dengan aksi sosial seperti ini, Laskar Merah Putih membuktikan bahwa nilai-nilai kebangsaan, keagamaan, dan kemanusiaan bisa berjalan berdampingan dan bahkan saling menguatkan. Perayaan Idul Adha tahun ini menjadi lebih dari sekadar seremoni menjelma menjadi gerakan moral yang menyentuh dan membangkitkan kembali harapan akan masyarakat yang lebih adil, peduli, dan bersatu. (sty)

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

You May Also Like