IAWNews.com – Jalan Jagal, Pasar Cisalak di Depok setiap jelang Idul Adha mendadak ramai. Bukan tanpa sebab, di sinilah berdiri Mall Hewan Qurban H. Doni, sebuah pusat penjualan sapi qurban yang sudah melegenda. Di balik kesuksesan itu, berdiri sosok sederhana tapi gigih Haji Doni, pria yang telah menekuni bisnis ini selama 43 tahun.
“Saya mulai dari dua ekor sapi saja waktu itu, umur saya baru 17 tahun”, kenang Haji Doni ketika diwawancara oleh awak media (05/06/2025).
Kini, pada usia 60 tahun, Haji Doni telah menjual puluhan ribu sapi, bahkan untuk tahun 2025 ini, dari 7500 ekor yang disiapkan, hanya tersisa 80 ekor menjelang hari H Idul Adha 144 H.

Perjalanan hidup Haji Doni tidak semulus rumput hijau di kandang sapi miliknya. Ia tidak lulus SMP, dan saat berumur 15 tahun dikirim orang tuanya ke Australia. “Daripada main-main, saya dikirim ke sana. Belajar semuanya otodidak. Bahasa Inggris saja saya nggak bisa, tapi saya belajar dari lapangan”, kata pria berdarah Betawi ini.
Dari keterbatasan pendidikan formal, lahir semangat yang membara. Sepulang dari luar negeri, ia menetap di Depok, mengikuti jejak orang tuanya yang pindah dari Cipete. Dari sana, bisnis sapi mulai berkembang, satu per satu ekor sapi ditambah, ras diperbanyak mulai dari sapi Bali, Ruteng, Limosin, Simmental, Brahman, hingga yang belakangan populer Belgian Blue.
Selama lebih dari empat dekade berkecimpung di bisnis ini, tentu tak lepas dari suka dan duka. “Saya pernah kena tipu sampai 700 juta waktu umur 22 tahun. Itu karena masih polos, belum tahu, percaya begitu saja sama orang”, ungkap Haji Doni dengan jujur.
Namun justru dari pengalaman pahit itu, ia belajar berhitung dan lebih bijak dalam menjalankan usaha. “Ada lima hal yang harus dipegang kalau mau jadi pengusaha: hitung-hitungan harus jalan, manajemen rapi, usaha keras, doa, dan pasrah sama Allah”, pesan Haji Doni.

Mall Hewan Qurban H. Doni bukan hanya tempat belanja hewan qurban biasa. Sejumlah artis dan tokoh terkenal menjadi pelanggan setia. “Lesti Kejora itu langganan dari sebelum terkenal. Dulu umur 13 tahun dia datang ke sini, cerita menang lomba nyanyi dan dapat mobil”, kisahnya.
Tahun ini, Lesti dan suaminya Rizky Billar membeli empat ekor sapi besar. Selain mereka, nama-nama seperti Raffi Ahmad, Willy Salim, Nia Ramadhani, dan sederet artis sinetron serta penyanyi dangdut juga tercatat pernah membeli sapi di sana.
Yang menarik, pembeli dari luar negeri justru kian meningkat. “Sekarang banyak yang tinggal di Eropa, seperti Munich, Copenhagen, juga Australia dan bahkan Amerika Latin, beli dari sini. Mereka niat qurban di Indonesia,” ujar Haji Doni bangga.
Nama Haji Doni pertama kali mencuat ke publik lewat liputan TVRI saat usianya baru 13 tahun. “Saya nggak lulus sekolah, tapi bisa sukses dagang sapi. Dulu TVRI yang pertama kali meliput”, ucapnya mengenang.

Kini, Mall Hewan Qurban H. Doni dikenal luas di media sosial dan berbagai platform digital. Namun esensinya tetap sama: melayani dengan hati, dan menjadikan qurban sebagai bagian dari ibadah, bukan sekadar transaksi.
Menjelang Idul Adha 1446 H, Haji Doni hanya berharap sisa 80 ekor sapinya segera menemukan tuan. “Semoga semuanya laku sebelum sholat Ied. Itu harapan saya,” tutupnya.
Mall Hewan Qurban H. Doni bukan sekadar tempat jual beli hewan, tapi juga simbol ketekunan dan ketulusan dalam berwirausaha. Dari dua ekor sapi, Haji Doni membuktikan bahwa dengan niat, doa, dan kerja keras tak ada yang mustahil. (sty)