Categories Nasional

Kolaborasi Multi Pihak Perkuat Program Bangga Kencana dan Percepatan Penurunan Stunting di Lampung

IAWNews.com – Komitmen bersama untuk mengatasi permasalahan stunting di Provinsi Lampung kembali diperkuat melalui kegiatan Sosialisasi dan KIE Program Bangga Kencana Bersama Mitra Kerja yang digelar pada Minggu, 18 Mei 2025, di GOR Anissa, Kelurahan Segala Mider, Kecamatan Tanjung Karang Barat, Kota Bandar Lampung. Kegiatan ini menjadi momentum strategis dalam menyinergikan upaya lintas sektor demi mendukung program nasional percepatan penurunan stunting.

Hadir sebagai narasumber dalam kegiatan ini antara lain Rahmawati Herdian, S.H., M.Kn (Anggota Komisi IX DPR RI), Dr. Mahyuzar, M.Si (Direktur Bina Institusi Masyarakat Pedesaan/Perkotaan – BKKBN), Intan Annisa Fitri, S.Sos (PJ Penggerakan dan Institusi Masyarakat Pedesaan BKKBN Provinsi Lampung), serta Adzari Anandito, S.IP., M.I.P (Kabid Dalduk DPPKB Kota Bandar Lampung).

Dalam pemaparannya, Rahmawati Herdian, S.H., M.Kn menekankan pentingnya kolaborasi seluruh elemen masyarakat dan pemerintah untuk mengatasi stunting sebagai isu strategis pembangunan sumber daya manusia. “Penanganan stunting harus menjadi prioritas kita semua. Ini bukan sekadar masalah kesehatan, melainkan persoalan kualitas generasi masa depan bangsa”, ujarnya.

Diingatkan pula oleh Rahmawati Herdian, S.H., M.Kn bahwa Presiden Joko Widodo telah menetapkan target prevalensi stunting nasional pada tahun 2024 tidak lebih dari 14 persen. Lampung sendiri menunjukkan tren positif dengan penurunan prevalensi stunting dari 15,2% pada 2022 menjadi 14,9% di 2023, menjadikannya provinsi dengan capaian terbaik keempat secara nasional.

Sejalan dengan itu, Intan Annisa Fitri S.Sos, menyebutkan bahwa stunting merupakan persoalan multidimensi yang memerlukan intervensi komprehensif, khususnya pada periode 1000 Hari Pertama Kehidupan (HPK). “Penyebab stunting sangat beragam, mulai dari gizi buruk hingga minimnya akses sanitasi. Oleh karena itu, keterlibatan aktif stakeholder dan pemanfaatan optimal dana BOKB sangat krusial”, katanya.

Pada kesempatan yang sama Dr. Mahyuzar, M.Si turut menekankan pentingnya intervensi sejak masa prakonsepsi. “Pencegahan stunting dimulai sejak ibu belum hamil. Pendekatan hulu seperti edukasi pranikah dan penguatan peran keluarga sangat menentukan kualitas generasi berikutnya”, jelasnya.

Sementara itu, Adzari Anandito, S.IP., M.I.P menyoroti perlunya program quick wins pemerintah yang secara langsung menyasar masa 1000 HPK. Ia mendorong agar integrasi dengan program Makan Bergizi Gratis turut melibatkan ibu hamil dan menyusui. “Lima quick wins seperti Genting, Tamasya, GATE, AI-SuperApps, dan Sidaya belum secara eksplisit menyentuh masa krusial ini. Ini harus menjadi perhatian serius”, tegasnya.

Program Bangga Kencana (Pembangunan Keluarga, Kependudukan dan Keluarga Berencana) yang menjadi fokus dalam kegiatan ini, merupakan upaya pemerintah dalam pengendalian pertumbuhan penduduk serta peningkatan kualitas hidup keluarga Indonesia. Melalui kegiatan sosialisasi dan edukasi ini, diharapkan pemahaman masyarakat terhadap pentingnya perencanaan keluarga dan kesehatan reproduksi semakin meningkat, sekaligus menjadi fondasi kuat dalam pencegahan stunting.

Rahmawati Herdian, S.H., M.Kn juga mengapresiasi pembentukan Tim Percepatan Penurunan Stunting (TPPS) di semua jenjang pemerintahan. Ia berharap TPPS dapat menjalankan fungsi koordinasi, peningkatan kapasitas SDM, serta pengawasan dan evaluasi secara maksimal sesuai amanat Perpres No. 72 Tahun 2021.

Dengan kolaborasi erat antar lembaga, mitra kerja, dan masyarakat, Provinsi Lampung optimis dapat mencapai target nasional dan mencetak generasi yang sehat, cerdas, serta unggul. (slty)

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

You May Also Like