Categories Ekonomi

Pesantren Bahrul Ulum Perkuat Pendidikan dan Ekonomi Santri

IAWNews.com – Pesantren tidak hanya menjadi ruang pembelajaran agama, tetapi juga pusat pembentukan peradaban. Hal inilah yang terus diupayakan oleh Pondok Pesantren Bahrul Ulum, salah satu pesantren tertua di Kota Tasikmalaya yang telah berdiri lebih dari 100 tahun.

Pengasuh pesantren, DR. KH. Utawijaya Kusumah, MM, menegaskan bahwa pesantren harus tetap kokoh menjaga tradisi keilmuan Islam sekaligus berani melakukan terobosan agar tetap relevan dengan perkembangan zaman. Saat ini, Bahrul Ulum membina sekitar tiga ribu santri yang menempuh pendidikan berbasis kitab kuning serta pendidikan formal.

“Pengajian kitab kuning tetap menjadi fondasi utama pesantren. Namun kami juga mengembangkan pendidikan formal seperti Madrasah Tsanawiyah, Madrasah Aliyah, dan SMP Islam agar santri memiliki bekal yang lebih luas”, kata DR. KH. Utawijaya Kusumah, MM.

Pesantren Bahrul Ulum Perkuat Pendidikan dan Ekonomi Santri

Dalam perjalanannya, Bahrul Ulum telah melahirkan ribuan alumni yang tersebar di berbagai wilayah Indonesia. Sebagian besar alumni mengabdikan diri sebagai pendidik agama, pengasuh pesantren, pengelola majelis taklim, dan madrasah diniyah. Tidak sedikit pula yang berkiprah di sektor formal sebagai pegawai, karyawan, hingga pelaku usaha.

Menurut DR. KH. Utawijaya Kusumah, MM, peran alumni menjadi bukti bahwa pesantren memiliki kontribusi nyata dalam membangun masyarakat, baik dari sisi spiritual, sosial, maupun ekonomi.

“Pesantren itu bukan hanya mencetak dai, tetapi juga melahirkan sumber daya manusia yang beragam dan siap mengabdi di tengah masyarakat”, jelas DR. KH. Utawijaya Kusumah, MM.

Di tengah perannya sebagai lembaga pendidikan dan dakwah, pesantren masih menghadapi tantangan besar dalam bidang ekonomi. DR. KH. Utawijaya Kusumah, MM, menilai, meski jumlah pesantren di Indonesia mencapai puluhan ribu, kemandirian ekonomi masih menjadi pekerjaan rumah bersama.

Pesantren Bahrul Ulum Perkuat Pendidikan dan Ekonomi Santri

KH. Utawijaya Kusumah, MM, menyoroti pentingnya Undang-Undang Nomor 18 Tahun 2019 tentang Pesantren yang menegaskan tiga fungsi utama pesantren: pendidikan, dakwah, dan pemberdayaan masyarakat. Dari ketiganya, fungsi pemberdayaan ekonomi dinilai belum berjalan optimal.

“Pesantren harus hadir sebagai subkultur masyarakat yang mampu memberkahi lingkungan sekitarnya, terutama dalam aspek ekonomi”, ujar DR. KH. Utawijaya Kusumah, MM.

Sebagai langkah konkret, Pondok Pesantren Bahrul Ulum mulai merintis pengembangan ekonomi kreatif berbasis pesantren. Salah satunya melalui produksi susu kambing etawa dengan merek Etawa 99. Produk ini diharapkan menjadi sumber penguatan ekonomi pesantren sekaligus membuka peluang usaha bagi santri dan masyarakat sekitar.

Selain itu, pesantren juga menyiapkan pengembangan produk minyak goreng dengan merek Santri. Produk kebutuhan pokok ini direncanakan menjadi bagian dari jejaring ekonomi pesantren yang mulai digerakkan secara bertahap pada 2026.

“Harapannya, di setiap pesantren nantinya berdiri unit usaha yang menjadi bagian dari gerakan ekonomi kerakyatan berbasis pesantren”, tutur DR. KH. Utawijaya Kusumah, MM.

Pesantren Bahrul Ulum Perkuat Pendidikan dan Ekonomi Santri

Lebih jauh, DR. KH. Utawijaya Kusumah, MM, menekankan peran strategis pesantren dalam menyongsong bonus demografi dan visi Indonesia Emas 2045. Pesantren, menurutnya, memiliki tanggung jawab besar dalam menyiapkan generasi muda yang produktif, berakhlak, dan siap menghadapi tantangan global.

Pada 2030, Indonesia diperkirakan mencapai puncak bonus demografi dengan mayoritas penduduk berada pada usia produktif. “Jika dikelola dengan baik, ini menjadi peluang emas. Jika tidak, justru bisa menjadi bencana”, ujar DR. KH. Utawijaya Kusumah, MM.

Karena itu, DR. KH. Utawijaya Kusumah, MM, mengajak para kiai dan pengelola pesantren di seluruh Indonesia untuk memperkuat sinergi, meningkatkan kualitas pendidikan, serta mengembangkan kemandirian ekonomi. “Pesantren harus menjadi lokomotif peradaban, menyiapkan generasi yang siap mengawal masa depan bangsa”, pungkasnya. (sty)

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

You May Also Like