IAWNews.com – Nama Patrick Winata selama ini dikenal sebagai aktor sekaligus mantan atlet combat sport yang pernah menorehkan kiprah di arena Submission Grappling, Brazilian Jiu-Jitsu, Sanshou, hingga MMA amatir. Namun, perjalanan Patrick Winata tak berhenti di panggung dan gelanggang. Kini, di usia 39 tahun, dirinya menjelma menjadi pelopor dalam dunia sport performance di Indonesia lewat bisnis ELV8 Clinic.
Lahir dan besar di Papua, Patrick Winata menempa ketangguhannya sejak kecil. “Sejak kelas 4 SD saya sudah belajar bela diri. Itu bagian dari cara saya bertahan”, kenangnya.

Selama lebih dari 13 tahun, Patrick Winata mengasah diri di berbagai cabang bela diri sebelum akhirnya memutuskan pensiun dari dunia pertandingan. Meski begitu, darah olahraga tetap mengalir deras. Patrick Winata kini aktif sebagai strength and conditioning coach sekaligus mentor bagi atlet muda.
Dorongan untuk meningkatkan kualitas atlet Tanah Air melahirkan ELV8 Clinic, sebuah klinik sport performance yang diklaim sebagai yang pertama di Indonesia yang secara khusus menangani kebutuhan performa fisik atlet, terutama dari cabang combat sport. Klinik ini hadir sebagai jembatan antara dunia olahraga profesional dan perawatan medis modern.
“Di luar negeri, treatment seperti ini sudah jadi standar. Saya ingin atlet Indonesia mendapat akses yang sama, bukan hanya dari sisi teknik, tapi juga kekuatan fisik dan pemulihan”, kata Patrick Winata.

Melalui ELV8 Clinic, Patrick Winata menerapkan pendekatan holistik yang mencakup pelatihan fisik, pemulihan cedera, dan pengembangan performa secara menyeluruh.
Meski awalnya fokus pada olahraga bela diri, Patrick Winata menegaskan bahwa konsep yang diterapkan di ELV8 Clinic dapat bermanfaat bagi seluruh cabang olahraga. “Setiap cabang olahraga yang menuntut performa tinggi butuh pendekatan ini, bukan hanya bela diri”, imbuhnya.
Melihat pesatnya perkembangan dunia combat sport di Indonesia, Patrick Winata merasa bangga. “Saat saya aktif dulu, event masih langka. Sekarang generasi baru punya banyak wadah untuk berkembang”, ujarnya.

Patrick Winata pun tak menutup kemungkinan untuk kembali ke ring, meski peran utamanya kini lebih besar: membentuk generasi atlet masa depan melalui ELV8 Clinic.
Dengan ELV8 Clinic, Patrick Winata membuktikan bahwa karier seorang atlet tidak berhenti di saat pensiun, melainkan bisa berlanjut sebagai inovator yang mendorong kemajuan olahraga nasional. (tyo)