IAWNews.com – Suasana haru menyelimuti pemakaman aktor senior Ray Sahetapy yang berlangsung di Tempat Pemakaman Umum (TPU) Tanah Kusir, Jakarta Selatan, Jumat (04/04/2025). Prosesi pemakaman dihadiri oleh berbagai tokoh, termasuk aktris Olivia Zalianty dan Guru Besar Hukum Tata Negara Prof. Jimly Asshiddiqie.
Ray Sahetapy meninggal dunia pada usia 68 tahun akibat komplikasi penyakit yang dideritanya. Kepergiannya menjadi kehilangan besar bagi dunia seni peran Indonesia. Dalam prosesi pemakaman, ketiga putranya yaitu Rama, Surya, dan Raya Sahetapy bersama cucu laki-lakinya memimpin jalannya upacara perpisahan terakhir.
Isak tangis dan suasana duka mendalam mewarnai pemakaman. Para pelayat menaburkan bunga dan menyiram air mawar ke makam sembari melantunkan doa-doa. Kehadiran juru bahasa isyarat memberikan ruang bagi Surya Sahetapy serta para tamu tuli untuk turut merasakan dan menyampaikan penghormatan mereka.

Meski sempat diguyur hujan deras dan petir, para pelayat tetap bertahan hingga akhir prosesi. Pelukan hangat dan tangis haru menjadi simbol betapa besar kehilangan atas kepergian sosok yang telah lama mewarnai dunia perfilman nasional.
Disampaikan oleh Olivia Zalianty, selalu Ketua Yayasan Generasi Lintas Budaya, turut belasungkawa dan kenangannya terhadap Ray Sahetapy. “Beliau adalah orang yang luar biasa. Saya pernah bekerja sama dengan beliau dan sangat menghormati dedikasinya di dunia seni. Semoga almarhum mendapat Husnul Khatimah,” ujarnya.
Sementara itu, Masdjo Arifin dari Rumah Kita Nusantara mengenang semangat nasionalisme Ray Sahetapy.
“‘Salam Nusantara’ adalah ungkapan yang selalu beliau sampaikan. Itu menunjukkan cintanya yang besar terhadap Tanah Air”, tutur Masdjo Arifin.
Prosesi ditutup dengan tabur bunga oleh keluarga dan para pelayat, menandai perpisahan terakhir dengan sosok yang telah memberikan kontribusi besar bagi seni dan budaya Indonesia. Kepergian Ray Sahetapy meninggalkan jejak mendalam di hati masyarakat dan para pengagumnya. (mdj)