IAWNews.com – Ida Ayu Anjani Tilem atau yang akrab disapa Nadia Tilem (@naditilem) adalah seorang konten kreator dan entrepreneur yang kini sukses menghasilkan pendapatan signifikan melalui media sosial. Namun, perjalanan Nadia Tilem tidaklah mulus. Ia pernah menempuh pendidikan di Singapore Nanyang Academy of Fine Arts selama satu setengah tahun, sebelum memutuskan untuk berhenti karena merasa jurusan seni yang dipilihnya tidak memberikan prospek karier yang jelas.
Pada awalnya, Nadia Tilem memilih jurusan seni atas keinginan sang ayah yang ingin dirinya menjadi seniman. Namun, setelah menjalani studi, dirinya menyadari bahwa kualitas pendidikan seni di Singapura lebih unggul dalam fasilitas, tetapi kurang sebanding dengan kualitas pendidikan seni di Indonesia, seperti di Yogyakarta dan Bali.
“Edukasi seni di Singapura ternyata tidak sesuai ekspektasi saya. Meski fasilitasnya bagus, saya merasa kualitasnya masih lebih baik di Indonesia”, kata Nadia Tilem.
Walaupun tidak menyelesaikan pendidikannya, pengalaman tinggal di Singapura tetap memberikan banyak pelajaran berharga bagi Nadia Tilem. Lingkungan yang kompetitif mengajarkan dirinya untuk menjadi tegas, sigap, cermat, dan memiliki semangat kompetisi yang sehat.
“Di Singapura, saya belajar tentang pentingnya ketepatan waktu dan efisiensi. Kalau kita janjian pukul 13.00, kita sudah harus tiba pukul 12.30. Itu sangat berbeda dengan budaya di Indonesia yang lebih santai”, ujar Nadia Tilem.
Sayangnya, Nadia Tilem tidak memiliki banyak kesempatan untuk mengikuti kompetisi seni karena kebanyakan hanya terbuka untuk warga lokal. Namun, dari kompetisi entrepreneurship antar perguruan tinggi, Nadia Tilem menemukan passion baru dalam dunia marketing.
Sepulang dari Singapura, Nadia Tilem mulai mendalami dunia media sosial dan konten kreator. Dalam waktu tiga bulan, ia berhasil menghasilkan pendapatan dua digit setiap bulan. Kini, pendapatannya sebagai konten kreator bahkan mencapai angka tiga digit setiap tahun.
“Saya sebenarnya masih menjalani bisnis sendiri, tapi penghasilan dari media sosial jauh lebih besar. Meski begitu, saya tetap tidak membandingkan keduanya, karena keduanya memberikan kepuasan yang berbeda”, jelas Nadia Tilem.
Namun, perjalanan ini tidak mudah. Orang tuanya sempat keberatan ketika mengetahui dirinya bekerja, menjalankan usaha, dan menjadi konten kreator. Mereka menginginkan Nadia Tilem fokus pada pendidikan. Tetapi, Nadia Tilem memilih untuk mandiri dan terus mengejar mimpinya.
Bagi Nadia Tilem, langkah pertama untuk sukses adalah berani bertindak tanpa terlalu banyak berpikir atau berbicara.
“Lakukan saja. Kalian tidak perlu menjadi ahli untuk memulai. Dengan memulai, kalian akan belajar dan merasakan hasilnya sendiri. Jangan biarkan omongan orang menghambat kalian”, pesan Nadia Tilem.
Selain itu Nadia Tilem juga membagikan nasihat dari mentornya tentang mencapai kebebasan finansial: Follow The Money. Menurutnya, keberhasilan harus diraih dengan kombinasi kerja keras, ketekunan, dan pengembangan kemampuan.
Kini, Nadia Tilem menjadi inspirasi bagi banyak anak muda yang ingin sukses di dunia digital dan entrepreneurship. “Just do it, dan biarkan hasil yang berbicara”, pungkasnya. (tyo)