Categories Nasional

Fasilitasi Teknis Program Bangga Kencana di Mojokerto, Upaya Bersama Cegah Stunting dan Wujudkan Generasi Emas 2045

IAWNews.com- Pemerintah melalui Program Bangga Kencana terus menguatkan langkah strategis dalam pengendalian penduduk dan pembangunan keluarga. Salah satu bentuk konkret dari upaya tersebut ditunjukkan dalam kegiatan Fasilitasi Teknis Program Bangga Kencana bersama Mitra Kerja yang digelar pada Sabtu, 26 April 2025, di Balai Desa Jampirogo, Kecamatan Sooko, Kabupaten Mojokerto.

Acara ini menghadirkan sejumlah narasumber penting, di antaranya Sam’ani Kurniawan, S.KM., M.KM (Tenaga Ahli Anggota DPR RI Bapak M. Yahya Zaini, SH), Dra. Maria Ernawati, MM (Kepala Perwakilan Kemendukbangga Provinsi Jawa Timur), dan Sugeng Nuryadi, S.IP., MM (Kepala Dinas P2KBP2 Kab. Mojokerto).

Ditekankan oleh Sam’ani Kurniawan, S.KM., M.KM bahwa stunting bukan sekadar permasalahan pascakelahiran, tetapi proses yang dimulai sejak dalam kandungan akibat kurangnya asupan gizi, baik pada ibu selama kehamilan maupun pada anak usia dini. “Stunting bukan semata persoalan pascakelahiran. Penanganannya harus dimulai sejak prakonsepsi dan menjadi tanggung jawab semua pihak”, katanya.

Sementara itu, Dra. Maria Ernawati, MM menyampaikan pentingnya memulai langkah kecil dari keluarga untuk menciptakan lompatan besar bagi bangsa. Ia menyoroti pentingnya perencanaan keluarga dan ketahanan keluarga sebagai pilar pembangunan nasional. “Setiap keluarga tentu menginginkan anak-anaknya tumbuh menjadi generasi yang sukses. Peran keluarga sangat menentukan arah masa depan bangsa”, tegasnya.

Sedangkan Sugeng Nuryadi, S.I.P., MM menjelaskan strategi pencegahan stunting dari hulu yang telah dijalankan Pemerintah Kabupaten Mojokerto. Ia menekankan pentingnya edukasi dan pendampingan kepada calon pengantin (catin) minimal tiga bulan sebelum menikah, sebagaimana diatur dalam Perpres Nomor 72 Tahun 2021. Menurutnya, upaya ini merupakan langkah strategis dalam memutus rantai stunting sejak dini.

Mengacu pada data BPS 2020, jumlah penduduk Jawa Timur mencapai 49,66 juta jiwa, dengan laju pertumbuhan rata-rata 0,79 persen per tahun dan kepadatan mencapai 851 jiwa per km². Tantangan-tantangan kependudukan seperti stunting, pernikahan dini, dan ketimpangan persebaran penduduk menjadi fokus utama Program Bangga Kencana dalam menghadapi bonus demografi menuju Indonesia Emas 2045.

Berdasarkan Survei Status Gizi Indonesia (SSGI), angka prevalensi stunting di Jawa Timur menunjukkan tren penurunan signifikan, dari 26,9% pada 2019 menjadi 17,7% pada 2023. Namun demikian, angka tersebut masih perlu ditekan agar mencapai target nasional sebesar 14% pada tahun 2024.

Program Bangga Kencana juga mengedepankan pendekatan berbasis keluarga dan remaja, seperti Program Generasi Berencana (GenRe), Taman Asuh Sayang Anak (TAMASYA), Gerakan Ayah Teladan Indonesia (HATI), serta Gerakan Orang Tua Asuh Cegah Stunting (GENTING). Semua inisiatif ini bertujuan membentuk keluarga berkualitas, cerdas, sehat, dan mandiri.

Kegiatan fasilitasi teknis ini menjadi momentum penting untuk memperkuat kolaborasi lintas sektor dalam menciptakan generasi unggul dan mewujudkan Visi Indonesia Emas 2045. Dengan pendekatan terpadu dan berkelanjutan, penurunan stunting bukan sekadar target angka, tetapi investasi jangka panjang untuk masa depan bangsa. (stanz)

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

You May Also Like